Ilmu dan Teknologi

http://log.viva.co.id/news/read/559539-5-programer-yang-berpengaruh-pada-kemajuan-teknologi

Ilmu dan Teknologi seringkali dianalogikan sebagai pisau bermata dua. Dalam konsep hindu, ini lebih dikenal dengan istilah Rwa Bhined yaitu dua sisi berbeda yang dapat berupa gelap dan terang, kehidupan dan kematian, baik dan buruk, cinta dan benci, jahat dan baik, bersih dan kotor dan sebagainya. Ilmu dan Teknologi tidak terlepas dari filosofi Rwa Bhineda, yaitu adanya hal baik dan buruk yang akan selalu mengikutinya.      
Ilmu dan teknologi selalu mengikuti perkembangan peradaban manusia. Pesatnya peradaban manusia adalah bentuk campur tangan manusia dalam menemukan dan mengolah ilmu dan teknologi itu sendiri. Namun demikian peradaban manusia tidak selalu menggambarkan hal positif. Dengan melihat sejarah peradaban manusia, tergambar dengan jelas bagaimana ilmu dan teknologi itu memberikan peran dan arti penting kehidupan pada masing-masing peradaban tersebut. Mulai dari jaman batu sampai sekarang ilmu dan teknologi berkembang sebagai suatu hasil pemikiran manusia dan dimanfaatkan untuk kepentingan mereka sendiri. Kelebihan manusia dalam hal pikiran, memberikan kesempatan yang lebih besar untuk semakin meningkatkan peradaban dengan bantuan ilmu dan teknologi yang mereka temukan dan kembangkan.
Rwa Bhineda muncul sebagai sebuah pisau bermata dua pada setiap peradaban manusia. Berkembangnya peradaban manusia dari jaman batu ke jaman logam tidak hanya memberikan kemampuan pada manusia untuk merubah alat-alat tradisional mereka baik untuk bertani, berburu, dan alat-alat lain untuk menunjang kebutuhan hidup, tetapi juga berkembang sebagai senjata untuk membunuh. Bangsa yang memiliki teknologi logam lebih baik kemudian merancang perang dengan bangsa-bangsa lain yang masih belum mampu mengembangkan ilmu dan teknologinya. Bergerak jauh ke depan, muncul peradaban yang jauh lebih modern dengan teknologi yang jauh lebih berkembang, manusia sudah mampu menhasilkan listrik sebagai sumber energy untuk menggerakan mesin, alat penerangan, dan berbagai keperluan lainnya. Energi listri diciptakan dengan berbagai cara, mulai dari pembakaran bahan bakar (batu bara), menggunakan energy alam (angin), dan lainnya. Dengan pikiran dan bekal ilmu pengetahuan ilmuan pada peradaban ini mencoba mengembankan ilmu dan teknologi sumber energy yang jauh lebih besar dan ramah lingkungan. Munculah kemudian teknologi nuklir yang dikembangkan dari teori atom. Ini adalah sebuah gebrakan bagi peradaban manusia, karena manusia bisa menghasilkan energy tanpa harus mengorbankan keberadaan lingkungan. Akan tetapi sekali lagi Rwa Bhineda muncul sebagai sebuah pisau bermata dua. Teknologi baru ini disadari betul oleh Amerika, sehingga dalam konflik perang yang berkepanjangan mereka akhirnya menggunakan Bom Atom sebagai sebuah solusi untuk memenagkan peperangan terhadap Jepang. Sebuah tragedy yang sangat memilukan, dimana teknologi yang dikembangkan dengan maksud untuk meningkatkan kesejahtraan manusia justru menjadi sebuah bencana bagi manusia itu sendiri.
Sejatinya manusia memanfaatkan pikiran mereka untuk mengembangkan ilmu dan teknologi sebagai sebuah alat untuk kesejahtraan umat manusia. Sejahtera secara ekonomi, social dan budaya, yang pada akhirnya bertujuan mendapatkan kebahagian. Inilah yang kemudian mendasari lahirnya sebuah filsafat ilmu, agama, dan nilai-nilai sebagai dasar pemikiran manusia dalam mengelola ilmu dan teknolgi itu sendiri. Pemikiran mendasar tentang bagaiman manusia mengelola alam semesat beserta isinya harus didasarkan pada 4 pilar yaitu filsafat, ilmu dan teknologi, agama, dan seni budaya.
Perkembangan ilmu dan teknologi layaknya pengetahuan yang tersimpan dengan sangat baik dalam Bhagawad Gita. Salah satu argument nyata yang muncul sebelum memasuki gerbang ilmu pengetahuan tersebut adalah “jauhkanlah pengetahuan ini dari orang-orang bodoh”. Argumentasi yang digunakan dalam pernyataan tersebut adalah bahwa janganlah orang bodoh mencoba memahami pengatahuan tersebut. Poin tersebut sudah secara nyata ditunjukan dalam perkembangan peradaban manusia. Ditangan orang yang bodoh ilmu dan pengetahuan itu menjadi sesuatu yang sangat berbahaya. Penyalahgunaan ilmu dan teknologi yang bertitik tolak dari kebodohan adalah sesuatu yanag tidak dapat diterima. Orang-orang yang bergelut dalam dunia fisika misalnya, mereka merakit bom atom bukan berarti mereka tidak tahu bagaimana memanfaatkan energi atom dengan cara yang benar. Tetapi orang bodoh yang memiliki kekuasaan menggunakan itu sebagai sebuah alat untuk mencapai kesejatraanya sendiri (kehancuran).
Disinilah pemahaman tentang ilmu, teknologi, dunia, manusia, lingkungan dan nilai-nilai yang melekat padanya mnejadi sesuatu yang harus diperhatikan. Meskipun Rwa Bhineda adalalah sebuah pisau bermata dua, kebijaksanaan dalam memanfaatkan ilmu dan pengetahuan selalu tergantung pada manusianya sebagai pelaku utama. Pemahaman tentang nilai-nilai tersebut secara mendalam akan memberikan gambaran yang jauh berbeda dalam memanfaatkan ilmu dan teknologi dalam mengelola bumi beserta isinya.
Pemahaman manusia tentang filsafat membarikan gambaran nilai-nilai terdalam terhadap bumi beserta isinya. Bukan hanya gambaran fisik yang berupa potensi sumber daya yang ada di dalamnya, tetapi lebih jauh yaitu nilai tak tampak yang melekat padanya. Pemahaman ini akan memberikan sebuah pemikiran yang bijak dalam melihat bumi dan mengelolanya secara bijak. Pemahaman manusia tentang bumi dan isinya juga harus didukung dengan pemahaman terhadap ilmu dan teknologi. Sejatinya manusia memanfaatkan ilmu dan teknologi sebagai suatu alat untuk mempermudah hidup mereka. Pemahaman manusia terhadap ilmu dan teknologi akan memberikan sebuah cara untuk memanfaatkan potensi sumber daya yang ada dengan lebih baik, tentunya dibatasi oleh pengelolaan yang bijaksana. Selain itu pemahaman manusia tentang bumi dan isinya juga harus didukung dengan agama, nilai-nilai etika dan estetika, dan juga seni dan budaya. Agama memberikan sebuah pemahaman dan keyikan bagi umat manusia dalam berpijak dan memberikan tuntunan terhadap apa yang baik dan benar. Seni dan budaya memberikan pemahaman terhadap nilai seni terhadap bumi dan isinya. Sehingga pemahaman-pemahan terhadap filsafat, ilmu dan teknologi, agaman dan seni budaya memberikan batasan yang jelas terhadap umata manusia dalam memandang dan mengelola bumi dan isinya.

Komentar